Pemanfaatan Superkonduktor

Pemanfaatan Superkonduktor 

Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Hambatan tidak disukai karena dengan adanya hambatan maka arus akan terbuang menjadi panas. Apabila hambatan menjadi nol, maka tidak ada energi yang hilang pada saat arus mengalir. Penggunaan superkonduktor di bidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet oleh superkonduktor. Hal ini diterapkan pada kereta api supercepat di Jepang yang diberi nama The Yamanashi MLX01 MagLev train (Lihat Gambar 8). Kereta api ini melayang di atas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, 343 mph atau sekitar 550 km per jam.

Magnetic Resonance Imaging, dipergunakan dalam bidang kedokteran. Menggunakan medan magnet dan gelombang radio sehingga lebih aman dibandingkan X-ray.

Superconducting Quantum Interference Device (SQUID), dapat mendeteksi medan magnet sangat kecil. Dipakai mencari minyak dan mineral. 

Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja dibidang listrik. Generator konvensional yang menggunakan kawat tembaga memiliki efisiensi 98,5-99,0 persen, sedangkan generator superkonduktor efisiensinya dapat mencapai 99,6 persen. Hal ini disebabkan superkonduktor dapat menghasilkan medan magnet sangat kuat sehingga generator dapat dibuat dengan ukuran lebih kecil dari yang konvensional. Jepang telah menciptakan generator superkonduktor berdaya 70 MW. Penggunaan lain superkonduktor adalah sebagai transformator. Komponen transformator merupakan 25 persen dari keseluruhan jaringan tegangan tinggi.


Demikian pula dengan tenaga baterai. Alat penyimpan energi listrik (Superconducting Magnetic Energy Storage/SMES) dengan elektrokimia mempunyai efisiensi 50-90 persen. Sementara, dengan magnet superkonduktor mempunyai efisiensi 95 persen. 

Suatu perusahaan Amerika, American Superconductor Corp diminta untuk memasang suatu sistem penstabil listrik yang diberi nama Distributed Superconducting Magnetic Energy Storage System (D-SMES). Satu unit D-SMES dapat menyimpan energi listrik sebesar 3 juta Watt yang dapat digunakan untuk menstabilkan listrik apabila terjadi gangguan listrik. 

Untuk transmisi listrik, Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang berencana untuk menggunakan kabel superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel listrik bawah tanah yang terbuat dari tembaga. Dengan menggunakan kabel superkonduktor, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat. 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga mengakibat efisiensi sebesar 7.000 persen dari segi tempat dan jaringan transmisi. Kabel transmisi yang membawa listrik tanpa kehilangan energi, artinya akan membawa listrik lebih banyak daripada kabel tembaga. Hal ini akan menghemat biaya dan ruang yang diperlukan pun menjadi lebih kecil.

Computer tercepat saat ini hanya bekerja sampai pada kecepatan ”teraflop” sekitar jutaan/detik. NASA beserta berbagai Universitas mulai mengembangkan komputer ”petaflop”. Petaflop dapat bekerja dengan kecepatan jutaan ribu/detik. Komputer, akan lebih cepat dan tidak memerlukan ruang untuk pendinginan. Bagaimanapun, tanpa kesimpulan apapun komputer dimasa depan akan dibangun berdasarkan device superkonduktor

Penggerak (motor) sering digunakan dalam bidang militer, biasa dipakai di kapal selam dan kapal laut. Dengan berbahan superkonduktor maka wujudnya akan lebih kecil dan lebih efisien. 

Sedangkan teknologi pencitraan terhadap suatu benda dapat menggunakan superkonduktor dengan mengurangi kesalahan mendekati nol. Detektor sinar superkonduktor dikembangkan dengan berbagai jenis kemampuan untuk mendeteksi sejumlah energi yang sangat lemah. Saat ini peneliti Eropa telah mengembangkan S-Cam, yaitu kamera optik dengan kemampuan sensitifitas yang mengagumkan (lihat gambar 14). Dan mungkin sebentar lagi superkonduktor akan memainkan peranan pentingnya dalam komunikasi internet.

AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER

Popular Posts